Flossing gigi adalah bagian tak terpisahkan dari rutinitas kebersihan mulut. Ini bukan sekadar tambahan, melainkan kebutuhan.
Dengan teknik yang benar, flossing efektif mencegah gigi berlubang, penyakit gusi, dan bau mulut.
Memangnya, apa itu flossing gigi dan bagaimana cara melakukannya dengan tepat? Untuk mengetahuinya, simaklah ulasan di bawah ini.
Apa Itu Flossing Gigi?
Flossing gigi adalah metode membersihkan sela-sela gigi. Ini menggunakan benang khusus (dental floss). Tujuannya mengangkat plak dan sisa makanan.
Area ini sulit dijangkau sikat gigi biasa. Flossing melengkapi rutinitas menyikat gigi. Ini bukan pengganti sikat gigi. Keduanya penting untuk kebersihan optimal.
Mengapa Flossing Gigi Sangat Penting?
Sikat gigi hanya membersihkan permukaan gigi. Sekitar 35% permukaan gigi tidak tersentuh. Sela-sela gigi adalah tempat favorit bakteri. Plak yang menumpuk dapat menyebabkan berbagai masalah:
- Mencegah Gigi Berlubang (Karies): Plak menghasilkan asam. Asam ini merusak enamel gigi. Flossing menghilangkan plak dari sela gigi. Ini mengurangi risiko lubang di area tersebut.
- Mencegah Penyakit Gusi (Gingivitis dan Periodontitis): Penumpukan plak mengiritasi gusi. Ini bisa menyebabkan gingivitis (radang gusi). Gejalanya gusi merah, bengkak, dan mudah berdarah. Jika tidak diobati, bisa berkembang menjadi periodontitis. Periodontitis adalah infeksi gusi yang lebih serius. Ini dapat merusak tulang penyangga gigi. Akhirnya, gigi bisa tanggal.
- Menghilangkan Bau Mulut (Halitosis): Sisa makanan yang membusuk di sela gigi menghasilkan bau tidak sedap. Flossing membantu mengangkat partikel ini. Ini menjaga napas tetap segar.
- Menjaga Kesehatan Jantung: Beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara penyakit gusi dan penyakit jantung. Bakteri dari gusi yang meradang bisa masuk aliran darah. Ini berpotensi mempengaruhi kesehatan jantung.
Statistik Penting Mengenai Kesehatan Mulut dan Flossing
Data menunjukkan pentingnya flossing. Sayangnya, tidak semua orang melakukannya secara rutin.
- Menurut American Dental Association (ADA), hanya sebagian kecil orang dewasa yang melakukan flossing setiap hari.
- Penyakit gusi memengaruhi hampir 50% orang dewasa berusia lebih dari 30 tahun. Flossing dapat membantu mengurangi risiko ini.
- Menyikat gigi saja hanya menghilangkan hingga 60% plak. Flossing membantu membersihkan sisanya.
- Penelitian menunjukkan bahwa orang yang rutin flossing memiliki risiko lebih rendah mengalami masalah gigi dan gusi.

Cara Melakukan Flossing Gigi dengan Benar: Langkah demi Langkah
Menggunakan teknik flossing yang benar sangat penting. Ini untuk memastikan efektivitas dan mencegah cedera gusi. Berikut panduannya:
- Ambil Benang Secukupnya: Potong benang gigi sekitar 45-60 cm. Panjang ini cukup untuk membersihkan semua gigi. Setiap sela gigi sebaiknya menggunakan bagian benang yang bersih.
- Lilitkan Benang pada Jari: Lilitkan sebagian besar benang pada jari tengah salah satu tangan. Lilitkan sisanya pada jari tengah tangan lainnya. Jari tengah berfungsi sebagai penggulung benang bekas.
- Pegang Benang dengan Benar: Jepit sekitar 2-5 cm benang di antara ibu jari dan jari telunjuk. Bagian pendek inilah yang akan digunakan untuk membersihkan.
- Masukkan Benang Perlahan: Masukkan benang dengan lembut di antara dua gigi. Gunakan gerakan menggesek maju-mundur. Hindari menekan benang keras ke gusi. Ini bisa melukai atau mengiritasi gusi.
- Bentuk Huruf “C”: Setelah benang mencapai garis gusi, lengkungkan benang. Bentuk seperti huruf “C” mengelilingi satu sisi gigi. Gesekkan benang dengan lembut ke atas dan ke bawah. Pastikan membersihkan hingga sedikit di bawah garis gusi.
- Bersihkan Sisi Gigi Lainnya: Angkat benang dari bawah garis gusi. Pindahkan ke sisi gigi sebelahnya. Ulangi gerakan membentuk huruf “C” dan menggesek.
- Gunakan Bagian Benang yang Bersih: Saat berpindah ke sela gigi berikutnya, gunakan bagian benang yang masih bersih. Gulung benang bekas ke jari tengah. Lepaskan benang bersih dari jari tengah lainnya.
- Jangan Lupakan Bagian Belakang: Bersihkan juga bagian belakang gigi geraham bungsu. Meskipun tidak ada gigi di sebelahnya.
- Bilas Mulut: Setelah selesai flossing semua gigi, berkumurlah. Ini untuk menghilangkan plak dan sisa makanan yang terlepas.
Disarankan untuk melakukan flossing minimal sekali sehari. Waktu terbaik adalah sebelum tidur malam. Ini karena produksi air liur berkurang saat tidur. Bakteri menjadi lebih aktif.
Beberapa ahli juga menyarankan flossing sebelum menyikat gigi. Ini agar fluoride dari pasta gigi bisa mencapai area interdental yang sudah bersih.
Jenis Alat Flossing
Selain benang gigi konvensional, ada beberapa alternatif:
- Benang Gigi (Dental Floss): Ada yang berlilin (waxed) atau tidak (unwaxed). Ada juga yang berbentuk pita (dental tape) lebih lebar. Pilihlah yang paling nyaman. Benang nilon multifilamen atau PTFE (monofilamen) adalah jenis umum.
- Floss Picks (Benang Gigi Bertangkai): Benang pendek yang terpasang pada gagang plastik. Lebih praktis bagi sebagian orang. Terutama untuk menjangkau gigi belakang.
- Water Flosser (Oral Irrigator): Alat yang menyemprotkan air bertekanan. Ini untuk membersihkan sela gigi dan bawah garis gusi. Bisa menjadi pilihan baik untuk orang dengan behel. Atau bagi yang kesulitan menggunakan benang biasa.
- Interdental Brushes (Sikat Interdental): Sikat kecil khusus. Dirancang untuk membersihkan sela gigi yang lebih lebar.
Konsultasikan dengan dokter gigi Anda. Tanyakan mana alat yang paling sesuai kebutuhan Anda.

Kesalahan Umum Saat Flossing dan Cara Menghindarinya
Beberapa kesalahan bisa mengurangi efektivitas flossing:
- Flossing Terlalu Keras atau Cepat: Ini bisa melukai gusi dan menyebabkan pendarahan. Lakukan dengan lembut dan hati-hati.
- Melewatkan Beberapa Gigi: Pastikan membersihkan semua sela gigi. Termasuk bagian belakang gigi geraham.
- Tidak Membersihkan di Bawah Garis Gusi: Plak banyak berkumpul di area ini. Bentuk “C” membantu menjangkau area ini dengan aman.
- Menggunakan Bagian Benang yang Sama Berulang Kali: Ini hanya memindahkan bakteri dari satu tempat ke tempat lain. Selalu gunakan segmen benang yang bersih.
- Berhenti Flossing Jika Gusi Berdarah: Gusi berdarah saat awal flossing mungkin normal. Ini bisa jadi tanda adanya radang gusi ringan. Teruslah flossing dengan lembut. Perdarahan biasanya berhenti dalam beberapa hari. Jika berlanjut, konsultasikan ke dokter gigi.
- Flossing Hanya Saat Ada Makanan Nyangkut: Flossing bertujuan menghilangkan plak. Plak tidak selalu terlihat. Lakukan setiap hari, bukan hanya saat ada sisa makanan.
Kapan Sebaiknya Memulai Flossing?
Anak-anak sebaiknya mulai flossing segera setelah dua gigi tumbuh bersentuhan. Biasanya sekitar usia 2-3 tahun. Awalnya, orang tua perlu membantu. Ajarkan mereka teknik yang benar seiring bertambahnya usia. Kebiasaan baik yang ditanamkan sejak dini akan bermanfaat seumur hidup.
Flossing Gigi Bali: Dapatkan Perawatan Terbaik
Bagi Anda yang berada di Bali dan mencari layanan dental care berkualitas, Bali Sudirman Medical Centre siap membantu. Tim dokter gigi profesional kami di dental clinic dapat memberikan panduan.
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
Apakah flossing benar-benar diperlukan jika saya sudah sikat gigi elektrik?
Ya. Sikat gigi elektrik hebat membersihkan permukaan gigi. Namun, bulu sikatnya mungkin tetap kesulitan menjangkau sela-sela gigi secara optimal. Flossing melengkapi pembersihan tersebut.
Berapa kali sehari saya harus flossing?
Minimal sekali sehari. Waktu terbaik adalah sebelum tidur malam.
Apakah normal jika gusi berdarah saat pertama kali flossing?
Sedikit pendarahan bisa terjadi pada awalnya. Terutama jika Anda baru memulai atau ada radang gusi ringan. Jika terus berlanjut setelah seminggu, konsultasikan ke dokter gigi.
Benang jenis apa yang terbaik?
Jenis benang terbaik adalah yang paling nyaman Anda gunakan. Sehingga Anda konsisten melakukannya. Coba beberapa jenis (berlilin, tanpa lilin, pita) untuk menemukan yang cocok.
Apakah water flosser sama efektifnya dengan benang gigi?
Water flosser bisa menjadi alternatif yang baik. Terutama bagi mereka yang kesulitan menggunakan benang. Beberapa studi menunjukkan efektivitasnya dalam mengurangi plak dan gingivitis. Namun, banyak dokter gigi masih menganggap benang tradisional sebagai standar emas untuk pembersihan interdental. Konsultasikan dengan dokter gigi Anda.
Kapan sebaiknya flossing, sebelum atau sesudah sikat gigi?
Beberapa penelitian menyarankan flossing sebelum sikat gigi lebih efektif. Ini mengangkat plak dan sisa makanan dari sela gigi. Sehingga fluoride dari pasta gigi bisa menjangkau area tersebut lebih baik. Namun, yang terpenting adalah melakukannya secara konsisten setiap hari.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai layanan dental care atau untuk membuat janji temu, kunjungi Bali Sudirman Medical Centre.
Kami menyediakan layanan flossing gigi Bali dan perawatan gigi komprehensif lainnya di dental clinic kami.