Saat berbicara tentang perawatan kecantikan untuk anti-aging, dua pilihan yang sering disebutkan adalah filler dan botox. Meskipun keduanya sama-sama berupa suntikan yang digunakan untuk memperbaiki penampilan wajah, keduanya memiliki cara kerja, manfaat, dan hasil yang sangat berbeda.
Jadi, sebelum memutuskan prosedur mana yang cocok untuk Anda, penting untuk memahami perbedaan antara filler dan botox. Artikel ini akan mengulas 5 perbedaan utama antara filler dan botox, sehingga Anda bisa membuat keputusan yang tepat sesuai kebutuhan.
Kegunaan dan Sasaran Treatment
Perbedaan pertama antara filler dan botox terletak pada tujuan dan sasaran masing-masing perawatan. Filler digunakan untuk menambah volume pada area wajah yang telah kehilangan lemak dan elastisitasnya, seperti pipi, bibir, atau kantung mata.
Prosedur ini sering digunakan untuk memperbaiki kerutan yang muncul karena hilangnya kolagen atau elastisitas kulit. Selain itu, filler juga bisa digunakan untuk memperbaiki bekas luka dan memberikan bentuk pada wajah.
Sebaliknya, botox lebih berfokus pada pengurangan kerutan yang disebabkan oleh aktivitas otot wajah, seperti kerutan pada dahi, garis antara alis, dan sekitar mata. Botox bekerja dengan cara menghambat sinyal saraf yang menyebabkan otot berkontraksi. Oleh karena itu, botox cocok untuk mengatasi kerutan dinamis yang muncul akibat ekspresi wajah berulang.
Bahan dan Cara Kerja
Filler dan botox juga menggunakan bahan yang berbeda dalam prosedurnya. Filler umumnya menggunakan bahan-bahan seperti asam hialuronat, kalsium hidroksiapatit, atau asam polilaktat.
Bahan-bahan ini digunakan untuk mengisi ruang kosong di bawah kulit, memberikan volume tambahan, dan membantu memperbaiki kerutan atau lipatan pada wajah. Beberapa filler juga menggunakan lemak tubuh sendiri untuk hasil yang lebih alami.
Sedangkan, botox mengandung toksin botulinum yang berasal dari bakteri Clostridium botulinum. Toksin ini bekerja dengan cara memblokir sinyal saraf ke otot, sehingga otot menjadi lebih rileks dan kerutan akibat ekspresi wajah berkurang.
Botox tidak menambah volume pada wajah, melainkan membantu menghaluskan garis-garis halus yang terbentuk akibat gerakan otot wajah.
Prosedur dan Hasil
Saat melakukan suntikan filler, hasilnya akan langsung terlihat setelah prosedur selesai. Hasil filler yang dilakukan untuk menambah volume pada area wajah akan tampak seketika, memberikan perubahan yang lebih penuh dan segar pada penampilan wajah Anda.
Sementara itu, prosedur botox membutuhkan sedikit waktu untuk menunjukkan hasilnya. Biasanya, efek botox baru akan terasa setelah 2-7 hari, ketika otot yang dirawat mulai rileks dan kerutan berkurang.
Ketahanan Hasil
Berbeda dengan botox, yang efeknya bertahan sekitar 3–4 bulan, filler memiliki ketahanan yang lebih lama tergantung pada jenis bahan yang digunakan. Filler berbahan asam hialuronat umumnya bertahan sekitar 6-18 bulan, sedangkan filler berbahan semi-permanen dapat bertahan hingga 2 tahun.
Ini berarti Anda harus melakukan prosedur suntikan botox lebih sering dibandingkan filler jika ingin mempertahankan hasilnya dalam jangka panjang.

Filler vs Botox, Mana yang Tepat untuk Anda?
Dengan mengetahui perbedaan antara filler dan botox, Anda bisa lebih mudah memilih prosedur kecantikan yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Jika Anda ingin menambah volume pada area wajah yang menipis atau memperbaiki bekas luka, filler mungkin lebih cocok untuk Anda.
Namun, jika tujuan Anda adalah untuk mengurangi kerutan yang disebabkan oleh ekspresi wajah, maka botox adalah pilihan yang lebih tepat.
Jika Anda masih bingung atau ingin melakukan perawatan kecantikan yang aman dan profesional, pilihlah klinik kecantikan Bali terbaik yang memiliki tenaga ahli dan berpengalaman.
Anda dapat mengunjungi Bali Sudirman Medical Centre, salah satu klinik estetika Bali terbaik, yang menawarkan layanan botox dan filler dengan hasil memuaskan. Pastikan juga untuk memilih botox Bali terbaik agar hasilnya maksimal dan aman.
FAQ
Apakah filler lebih aman daripada botox?
Keduanya memiliki tingkat keamanan yang tinggi jika dilakukan oleh profesional yang berlisensi. Filler dan botox keduanya memiliki efek samping sementara yang ringan, tetapi prosedur harus dilakukan dengan hati-hati.
Berapa lama efek filler dan botox bertahan?
Filler biasanya bertahan antara 4 bulan hingga 2 tahun, tergantung jenis bahan yang digunakan. Sementara itu, botox efeknya bertahan sekitar 3-4 bulan.
Apakah saya bisa melakukan botox dan filler sekaligus?
Tentu, Anda bisa melakukan botox dan filler dalam satu sesi perawatan, asalkan dilakukan oleh ahli yang berpengalaman untuk memastikan keamanan dan hasil yang optimal.
Apakah filler dan botox menyebabkan rasa sakit?
Kedua prosedur ini relatif tidak menyakitkan, karena dilakukan dengan jarum halus. Namun, beberapa orang mungkin merasa sedikit tidak nyaman saat prosedur berlangsung.
Nah, itulah ulasan mengenai perbedaan filler dengan botox yang bisa dijadikan panduan. Lakukan konsultasi perawatan kulit terbaik hanya di Bali Sudirman Medical Centre.